Selasa, 28 Maret 2017

Kalimat Majemuk dan Konjungsi


Kalimat  majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih.Kalimat majemuk ada tiga macam yaitu : (1) kalimat majemuk setara ; (2) kalimat majemuk bertingkat ; (3) kalimat mejemuk campuran.

Kalimat Majemuk Setara
Kalimat mejemuk setara adalah kalimat majemuk yang antar klausa pembentuknya memiliki pola hubungan yang setara, misalnya :

       Pengurus Dharma Wanita mengunjungi panti asuhan dan mereka memberi penghuninya hadiah.

Macam-macam Hubungan Antarklausa dalam Kalimat Majemuk Setara



1. Hubungan Penjumlah
   Yaitu Hubungan yang menyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa dan proses. Hubungan ini ditandai oleh koordinator dan, serta, atau baik...maupun...
Jika dilihat konteksnya, maka hubungan penjumlahan ada yang menyatakan :
(1) Sebab – akibat, contoh :
Pada hari yang naas itu, gempa mengguncang bumi dan rumah rumah berantakan.
            (2) Urutan waktu, contoh :
 Ibu hanya mengangguk angguk dan air matanya terus mengalir.
            (3) Pertentangan, contoh :
Di satu pihak kita menganjurkan kebaikan dan dipihak lain banyak orang tua melanggarnya..
            (4) Perluasan, contoh :
Dia mengataka tidak dan menggeleng.

2 Hubungan Perlawanan
   Hubungan yang menyatakan bahwa apa yang dinyatakan dalam klausa pertama berlawanan dengan apa yang dinyakan dalam klausa kedua.                            Macam-macamnya  :
(1).Menyatakan penguatan
Pencopet itu tidak hanya dipukuli orang banyak, tapi diserahkan juga kepada polisi.
            (2) Menyatakan Implikasi
Adikku belum bersekolah, tetapi ia sudah dap[at membaca surat kabar.
            (3) Menyatakan perluasan
Adat dipertahankan agar tidak berubah, tetapi unsur unsur luar yang dianggap baik dimasukkan kedalamnya.

3. Hubungan Pemilihan
            Hubungan yang menyatakan pilihan diantara dua kemungkinan yang dinyatakan oleh dua klausa yang dihubungkan. Bisanya menggunakan kata atau atau ataukah. Contohnya :
“ Saya tidak tahu apakah dia ikut atau tidak. “


    Kalimat Majemuk Bertingkat
     Kalimat majemuk yang antarklausa pembentuknya mempunyai hubungan yang tidak sama. Ada klausa utama/klausa inti dan ada yang berfungsi seebagai klausa bawahan, contoh :
Orang itu menyatakan bahwa anak gadisnya mencintai pemuda itu dengan sepenuh hati.

Macam macam Hubungan dalam Kalimat Majemuk Bertingkat

1.Hubungan Waktu
   Klausa sematan manyatakan waktu terjadinya peristiwa yang dinyatakan dalam klausa utama.
v  Hubungan waktu permulaan,
Menggunakan subordinator sejak/semejak , dan sedari. Contoh :
Sedari anak anak, saya terbisa hidup sederhanna.
v  Hubungan Waktu bersamaan
Menggunakan subordinator waktu tatkala, seraya, serta, sehingga,sementara, selama,sambil dan ketika.Contoh :
Aku tidak mengerti akan hal tersebut ketika kau masih anak anak.
v  Hubungan waktu berurutan
Subordinator yang biasa digunakan antara lain sebelum, setelah, sesudah, seusai, begitu dan sehabis
Contohnya :
Begitu bermohon berkat doa ayah ibuku, aku meninggalkan mereka.
v  Hubungan waktu batas akhir
Subordinator yang biasa digunakan hingga dan    sampai
Contoh :
Hanif mengurus adik adiknya hingga bapaknya pulang dari kantor.

2. Hubungan Syarat
    Subordinator yang lazim digunakan adalah jika(lau), seandainya, andaikata dan asalkan. Contoh :
“ Jika anda mau mendengarkannya, tentu saya senang sekali. “

3. Hubungan tujuan
Subordinator yang biasa digunakan adalah agar/supaya, untuk dan demi. 
Contoh :
“ Saya sengaja ditinggalkan dikota kecil agar dapat mengetahui kehidupan disana.”

4. Hubungan konsesif
Subordinator yang biasa digunakan walau(pun) , meski(pun), sekalipun, biar(pun), kendatipun dan sesungguhpun. 
Contoh :
Walaupun hatinya sangat sedih, dia tidak pernah menangis dihadapanku.

5. Hubungan perbandingan
Subordinator yang biasa digunakan adalah seperti, ibarat, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada dan alih alih. 
Contoh
“ Daripada menganggur, cobalah engkau bekerja dikebun.” 

6. Hubungan penyebaban
Subordinator yang biasa digunakan adalah sebab, karena dan karena itu
Contoh :
Keadaan menjadi genting lagi oleh karena musuh akan melancarkan aksinya lagi di Bandung.

7. Hubungan akibat
Subordinator yang biasa digunakan adalah sehingga, sampai sampai dan  maka
Contoh
“ Kami itdak setuju maka kami protes.”

8. Hubungan cara
Subordinator yang biasa digunakan adalah dengan. 
Contoh :
Elly Pical mencoba bertahan dengan kedua tangannya menutup muka dan dadanya.

9.Hubungan sangkalan
Subordinator yang digunakan adalah seakan(akan) dan seolah(olah). 
Contoh :
Ia menghapus wajahnya seakan mau melenyapnyapiukirannya yang risau itu.

10. Hubungan kenyataan
Subordinator yang biasa digunakan adalah padahal dan sedangkan
Contoh :
Ia pura pura tidak tahu, padahal dia tahu banyak.

11. Hubungan hasil
Subordinator yang digunakan adalah makanya. 
Contoh :
Tempat itu licin, makanya kamu jatuh.

12. Hubungan penjelasan
Subordinator yang biasa digunakan adalah bahwa
Contoh :
Sekarang ia baru diberi tahu bahwa pacarnya busa memasak

13. Hubungan atributif
Ada Dua macam :
*Klausa sematan sebagai pewatas
Subordinator yang  digunakan adalah yang
Contoh
Pamannya yang tinggal di Bogor itu meninggal kemarin.
*Klausa sematan sebagai posesif
Merupakan klausa sematan pewatas, tetapi menyatakan hubungan pemilikan. Cara membentuknya yaitu dengan menambahkan partikel –nya pada nominal sesudah pemakaian yang. 
Contoh : 
Para pegawai yang gajinya kecil tidak wajib memberikan sumbangan.

C.Kalimat Majemuk Campuran
Merupakan kalimat majemuk yang sekurang kurangnya terdiri atas sebuah pola atasan dan sekurang kurang dua pola bawahan atau sekurang kureangnya terdiri dari dua kalimat atasan dan satu atau lebih pola bawahan.
Dalam kalimat majemuk campuran, pola atasan akan berperan sebagai induk kalimat dam pola bawahan berperan sebagai anak kalimat. Contoh :

à       Setelah ia mandi dan setelah ia mengganti pakaian, pergilah ia sarapan. 

0 komentar:

Posting Komentar